Rabu, 06 Februari 2013

Saya Kira Sandhy Sandoro Ternyata Cakra Khan


13534007241578861757
sumber: okezone.com
Saya kira Sandhy Sandoro Ternyata Cakra Khan
Oleh : Sapardiyono

Setiap pagi dan sore, saat  berangkat dan pulang kantor saya selalu menempuh perjalanan yang lumayan lama, yaitu sekitar 1 jam. Untuk menghilangkan rasa jenuh dan barangkali  kadang- kadang sedikit ngantuk saya selalu menghidupkan radio di mobil, saya selalu pilih radio yang paling banyak menyiarkan lagu-lagu pop Indonesia.


Kita semua  barangkali  sudah  cukup akrap dengan suara khas-nya Sandhy Sandoro, suaranya  serak-serak basah dengan vibrasi yang sangat laki-laki, sehingga lagu Malam Biru misalnya, sangat  mudah diberi apresiasi oleh masyarakat pecinta musik tanah air. Saya sering membayangkan bagaimana Sandy Sandoro menyanyikan lagu Malam Biru itu sambil mengamen di jalan-jalan di Berlin Jerman, di tempat Sandhy meniti karier musiknya sambil menyelesaikan kuliah.

Sebagai seorang musisi karier Sandhy Sandoro memang terbilang sangat aneh, namun membanggakan bagi kita orang Indonesia. Para musisi Indonesia biasanya meniti karier di tanah Air kemudian terkenal dan mencoba keberuntungan di luar negeri dengan Go Internasional, sekalipun sejauh ini  faktanya lebih banyak gagalnya dari pada berhasilnya. Sandy justru sebaliknya, meniti karier jadi pengamen di jalan-jalan  dan lorong rel kereata api di Jerman, meningkat menjadi penyanyi Café-café, ikut festifal internasional, juara dan berhasil  serta  terkenal di Eropa…hhmmmm kita memang harus bilang woow untuk Sandy Sandoro, sehingga ketika ia kembali ke tanah air sangat mudah bagi Sandhy untuk menaklukkan pecinta musik Indonesia.

Lagu  “Harus Terpisah”, yang sangat sering diputar di radio-radio itu dan menjadi hits saat ini, yang sering menemani perjalanku itu langsung membawa alam bawah sadarku itu ke Sandhy Sandoro di Berlin Jerman. Suaranya yang Tebal, serak-serak basah dan dengan vibrasi yang sangat laki-laki itu sangat mudah dihayati dan dimengerti. Sangat pantas dapat diterima oleh pecinta musik Indonesia. Wajar lagu itu mudah terkenal dan mampu mengalahkan Separuh Aku milik Noah-Ariel, karena yang nyanyi juga sangat beken yaitu Sandhy Sandoro pikirku.

Siang itu saya menghidupkan televisi dan kebetulan  pas pada acara yang paling aku benci yaitu infotainment. Biasanya saya langsung ganti channel mencari berita-berita yang lebih  aktual. Namun karena infotainment saat itu  diiringi lagu Harus  Terpisah, saya coba ikuti sebentar alur beritanya.  Hehehe saya sangat terkejut dan ternyata selama ini salah. Lagu Harus Terpisah  yang sering didengarkan itu ternyata dinyanyikan oleh seorang pendatang baru yang namanya belum terkenal sama sekali yaitu Cakra Khan. Anak muda ini masih berumur 20 tahun, tapi suaranya sudah keren, hampir sama dengan suara Sandhy Sandoro yang sudah terkenal dan malang melintang di Eropa.

Selain suaranya yang sangat keren dan laki, Cakra Khan juga mempunyai wajah dan penampilan yang sangat oke, khas Indonesia. Pantas ia  dalam sekejap  menjadi idola para anak muda. Selamat dan sukses Cakra, jangan cepat puas dan lupa diri.

Beberapa orang yang cepat terkenal cepat juga turun pamor dan kariernya. Sudah ada contoh sebelumnya seperti Shinta- Jojo,  Briptu Norman Kamaru dan Ayu Ting- Ting.
Tapi mudah-mudahan dengan suara khas mu tersebut engkau akan bisa lebih bertahan.

“Harus Terpisah”

Sendiri sendiri ku diam, diam dan merenung
Merenungkan jalan yang kan membawaku pergi
Pergi tuk menjauh, menjauh darimu
Darimu yang mulai berhenti, berhenti mencoba
Mencoba bertahan, bertahan untuk terus bersamaku
Ku berlari, kau terdiam, ku menangis, kau tersenyum
Ku berduka, kau bahagia, ku pergi, kau kembali
Ku mencoba meraih mimpi, kau coba tuk hentikan mimpi
Memang kita takkan menyatu
Bayangkan bayangkan ku hilang, hilang tak kembali
Kembali untuk mempertanyakan lagi cinta
Cintamu yang mungkin, mungkin tak berarti
Berarti untukku rindukan
Ku berlari, kau terdiam, ku menangis, kau tersenyum
Ku berduka, kau bahagia, ku pergi, kau kembali
Ku mencoba meraih mimpi, kau coba tuk hentikan mimpi
Memang kita takkan menyatu
Kini harusnya kita coba saling melupakan
Lupakan kita pernah bersama
Ku berlari, kau terdiam, ku menangis, kau tersenyum
Ku berduka, kau bahagia, ku pergi, kau kembali
Ku mencoba meraih mimpi, kau coba tuk hentikan mimpi
Memang kita takkan menyatu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.