Kamis, 16 Agustus 2012

Indonesia Rugi 330 trilyun Karena gandum


-->
Indonesia Telah Rugi 330 Trilyun Karena Gandum



Beberapa waktu yang lalu saya memperoleh sms  yang berisi undangan Silaturohim dan buka puasa bersama di kediaman  Prof.Dr.Ir. Suhardi.MSc. mantan dosen di Fakultas Kehutanan UGM yang juga mantan Dirjend  di Departemen Kehutanan ini saat ini mempunyai jabatan yang sangat strategis yaitu sebagai Ketua Umum Partai Gerindra, yang orang mengenalnya sabagai partainya Prabowo Soebiyanto. Siapa sih yang tidak kenal Prabowo?  Seabreg  jabatan telah disandangnya,  beliau juga calon tunggal dari Partai Gerindara yang yang akan diajukan sebagai Capres 2014. menurut beberapa beberapa lembaga survei  Prabowo adalah kandidat yang mempunyai rating tertinggi saat ini.


Hadir dalam acara buka puasa yang diadakan  di kediaman Prof.Suhardi tersebut di Jl. Kaliurang Km. 6,8 antara lain komponen dari pengurus Partai  Gerindra Provinsi DIY, tetangga terdekat, beberapa tokoh masyarakat dan beberapa alumni Fakultas Kehutanan UGM., serta beberapa mahasiswa UGM. Saya sendiri hadir diundang oleh adik-adik mahasiswa karena sesama alumni di Fakultas Kehutanan UGM.

Pertama-tama beliau mengatakan sangat senang dapat bertemu dengan banyak kalangan dan dapat berbuka puasa bersama-sama. Selanjutnya beliau mengeluhkan dan menceritakan tentang kondisi Kekinian Indonesia yang menurutnya sudah carut marut dan tersesat : ketersesatan tersebut adalah pertama  : kebijakan soal pangan yang salah kaprah, sebagai negara agraris mestinya Indonesia adalah pengekspor berbagai komiditas pangan seperti beras, jagung, tebu, aneka buah buah dsb, tapi alih alih eksport, Indonesia malah menjadi negara yang penginport berbagai komoditas pertanian tersebut. Ketersesatan yang kedua adalah kebijakan soal transport masa, saat ini Indonesia hanya memiliki 1,2 % transport masa dan sisanya yang 98,8 % adalah kendaraan pribadi. Ini betul betul salah karena mestinya negaralah yang harus menyediakan kebutuhan transportasi buat rakyat, bukan rakyat yang menyediakan sendiri. Akibatnya indonesia saat ini dalah salah satu pengguna bahan bakar terbesar di dunia, akibat lain yang dihadapi adalah kemacetan yang luar biasa di hampir semua kota besar di Indonesia.

Ketersesatan yang ketiga adalah soal kebijakan inport gandung, kerugian akibat inport gandum ini menurutnya mencapai 330 Trilyun selama 25 tahun terakhir, dan ini berpotensi berlipat sebanyak 4 kali lipat mengingat Indonesia tidak menanam gandum. Oleh karenaya “Saya sudah berpusa makan gandum selama 30 tahun” tegasnya dalam acara tersebut. Sedang ketersesatan yang keempat adalah hancurnya ekosistem. Sudah banyak pulau pulau tenggelam di Indonesia, pohon ditebangi, kerusakan hutan mencapai 50 ha per hari. Bahkan saat ini lanjutnya, hutan tidak hanya ditebang tapi tanahnya dikeruk untuk diambil batu bara, pengerukan-pengerukan inilah yang semakin memperparah kondisi lingkungan hidup di Indonesia.

Selain benyak berbicara soal kondisi saat ini beliau juga mangajak kalangan masyarakat supaya jangan golput dalam pemilu yang akan datang. Sebab golput menurutnya tidak akan menyelesaikan masalah bangsa dan negara kita. Jika nanti ada pepmimpin yang lahir dan bisa meyelesaikan masalah kenegaraan maka orang yang golput tidak berperan, dan jika pemimpin yang akan datang tidak mampu menyelesaikan kondisi bangsa dan negara yang carut marut  ini maka golput juga tidak bertanggaung jawab dan cenderung pengecut. Oleh kerenanya mari gunakanlah hak pilihnya dalam pemilu nanti,  tegasnya.

Acara berjalan santai,  pendopo miliknya mungkin tidak terlalu besar tapi cukup asri, mengingat masih banyak pohon disekitarnya. Menurut Prof. Hardi, pohon pohon itu sengaja di tanam untuk menciptakan iklim mikro yang teduh, beliau sengaja menanam Meranti, Kemiri dan lain-lain. Sedangkan hidangan berbuka juga cukup sederhana seperti Kolak sebagai pembuka, ada nasi dan lauk secara prasmanan ada udang crispi, daging sapi, gurame goreng. Dll.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.