Selasa, 26 Juni 2012


Perjuangan Abadi Kaum Miskin di Negeriku




13401153041788901151


dok pribadi.perjuangan tiada henti

Menurut salah salah satu pejabat teras kita yang namanya sedang dapat perhatianpublik yang cukup luas dan bahkan kian santer dipromosikan jadi kandidat presiden, salah satu problem kronis di Indonesia adalah soal kemiskinan. Jadi program yang harus dikerjakan pemerintah adalah pertama memberantas kemiskinan, kedua memberantas kemiskinan dan ketiga adalah memberantas kemiskinan….… wah hebat juga slogannya….

Marilah kita coba tengok sedikit dulu angka kemiskinan di negeri kita Indonesia,menurut BPS tahun 2011 angka kemiskinan kita sebesar 30,2 juta orang. Angka inisedikit menurun dibandingakan pada tahun 2011 yang sebesar 31,02 orang. Namun tetangga dekat dari angka kemiskinan itu adalah (masih menurut BPS) pendudukdengan kategori hampir miskin betambah 5 juta orang menjadi 27,12 juta. Ini artinya angka penduduk miskin dan hampir miskin di Indonesia hampir 60 juta jiwa. Menurut salah satu temanku sambil berkelakar mengatakan : golongan penduduk yang hampir miskin ini adalah kaum “Sadikin” alias sakit sedikit miskin. Hhhhmm ada betulnya juga mengingat biaya kesehatan sangat mahal dan yang hampir tidak dapat dijangkau oleh golongan ini. Sehingga apabila mereka sakit langsung masuk dalam kategori orang miskin. Kalau begitu betul kiranya sebuah slogan yang biasa kita dengar: orang miskin dilarang sakit.

Di Yogyakarta, kita juga cukup mudah mendapati orang dengan katergori ini.Hampir setiap hari ketika saya berangkat kerja menemui dan melibat ibu-ibu atau bahkan sudah nenek- nenek terus berjuang untuk hidup bekerja keras di pasar. Dan setelah itu mereka naik angkutan bak terbuka, bergerombol, bahkan kadang bergelayutan bercampur aneka ragam dagangan seperti, kubis, bawang, singkong dll. Selain berjuang untuk mencari nafkah untuk kebutuhan keluarganya di pasar,ternyata mereka juga harus menantang maut sepanjang perjalanan, baik waktu berangkat maupun pulangnya. Betapa murahnya harga nyawa di negeri ini.….hhmm….

1340115411357411073

Beberapa temanku pernah terlibat diskusi dan berdebat panjang mengenai penyebab dari kemiskinan ini, antara lain : pertama : penyebab orang menjadimiskin ya karena takdirnya memang sudah miskin, coba kalau ia ditakdirkan jadi orang kaya maka iapun tidak akan miskin seperti sekarang. Pendapat ini cenderung pasrah dan ditentang oleh banyak orang karena juga terkesan menyalahkan Tuhan.Pendapat Kedua, penyebab dari kemiskinan adalah orang-orang tersebut miskin karena memang kurang berusaha atau tidak keras berusaha. Buktinya bahwa hampir semua orang yang kaya atau sukses berawal dari proses kerja keras. Pendapat ini juga banyak ditentang oleh banyak orang karena faktanya hampir semua orang desa, buruh di perkotaan yang rata-rata miskin, hampir semuanya sudah bekerja keras membanting tulang sejak menjelang Subuh sampai Maghrib. Hal ini dapat dilihat dari kalender kerja harian para petani di Pacitan, Wonogiri, Gunung Kidul, Kulon Progo dan Banyumas dimana saya pernah tinggal disana. Rata-rata mereka bangun menjelang subuh, memberi makan ternak, ke sawah/kebun, mencari rumput, pulang saat Ashar, memberi makan ternak lagi dan baru selesai saat maghrib….hhmmmm kurang keras apa ya mereka bekerja…tapi ya tetap saja miskin. Begitulah kegiatannya bertahun demi tahun dilalui tanpa ada perubahan sampai berganti generasi…….

Sedangkan pendapat yang ke-tiga cenderung intelek. Kemiskinan terjadi karena kebijakan pemerintah tidak pro rakyat, padahal semestinya pemerintah harus serius menjalankan program yang sudah dicanangkan yaitu pro jobpro poor dan pro environment dll, pemerintah juga harus serius menjalankan upaya pemberantasan korupsi. Ini soal kebijakan pemerintah tegasnya.

Kalau hal itu secara simultan dilakukan mungkin benar apa yang disampaikan oleh Pak Dahlan Iskan, salah satu pejabat tinggi kita tadi, dua tahun lagi kita akan menyamai Belanda, dan 10 tahun lagi banyak negara-negara Eropa sudah akan kita samai…betulkah?

Namun Pak Renald buru-buru menyindir : Masyarakat kalau mau sejahtera jangan berharap pada pemerintah. Karena saat ini pemerintah bekerjanya lebih pada berdasar proyek…..hhmmmm…

13401155401231550477

Nb:
Tulisan ini pernah saya publish di 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.