Setelah berhenti dan bertanya pada masyarakat beberapa kali sampailah kami pada masjid yang dimaksud. Terus terang saya tertegun, masjid ini sangat indah, lebih indah dari yang saya banyangkan, dan sangat luas lebih luas dari yang saya banyangkan. Tidak rugi rasanya saya memperpanjang jarak tempuh perjalanan untuk megunjungi dan menyempatkan diri sholat di Masjid Agung Semarang ini.
Menurut beberapa informasi yang kami peroleh mengenai Masjid Agung Semarang ini dirancang dalam gaya arsitektur campuran Jawa, Islam dan Romawi. Bangunan utama masjid beratap limas khas bangunan Jawa namun dibagian ujungnya dilengkapi dengan kubah besar berdiameter 20 meter. Masjid ini dibangun selama 4 tahun, yaitu mulai tahun 2002 sampai dengan tahun 2006.
Bagi yang ingin berfoto-foto disinilah tempatnya, Area serambi Masjid Agung Semarang Jawa Tengah juga dilengkapi 6 payung raksasa otomatis, masing masing payung elektrik dibuka setiap shalat Jumat, Idul Fitri dan Idul Adha dengan catatan kondisi angin tidak kencang melebihi 200 knot. Sangat indah untuk berfoto dan bernarsis ria. Masjid Agung ini Konon mempunyai kapasitas sebanyak 10.000 jemaah.
Saya jadi teringat kisah Nabi Sulaiman ketiga bertemu dengan Ratu Balqis, saat itu Nabi Sulaiman ingin menaklukkan Ratu Balqis dengan cara memindahkan singgasana Ratu berdampingan dengan singgasana Nabi Sulaiman dan selanjutnya memperindah yang membuat pemiliknya sendiri takjub. Bahkan begitu indahnya lantai singgasana itu seolah-olah ada air yang mengalir di lantai. Takut gaunnya basah terkena air, Ratu Balqis sedikit agak mengangkat gaunnya supaya tetap kering. Dan selanjutnya Nabi Sulaiman menjelaskan bahwa lantai yang indah tersebut terbuat dari kaca sehingga nampak basah, takluklah Ratu Balqis dan beriman bersama Nabi Sulaiman.
Saya barangkali agak berlebihan membandingkan Singgasana Ratu Balqis dengan Masjid Agung Semarang, …namun serambi yang begitu luas dan mengkilap itu memang mengingngatkan pada kisah itu.
Hanya itu? Tentu tidak, disebelah masjid ada sebuah menara yang amat tinggi, mungkin yang tertinggi di Jawa Tengah, adalah Menara Al Husna atau Al Husna Tower yang tingginya 99 meter. Bagian dasar dari menara ini terdapat Studio Radio Dais (Dakwah Islam). Sedangkan di lantai 2 dan lantai 3 digunakan sebagai Museum Kebudayaan Islam, dan di lantai 18 terdapat Kafe Muslim yang dapat berputar. Lantai 19 untuk menara pandang, dilengkapi 5 teropong yang bisa melihat kota Semarang.
Di areal Masjid Agung Semarang juga dilangkapi toko cendera mata. Kita bisa beli pernak-pernik perlengkapan ibadah dan beberapa cendera mata yang khas Masjid Agung Semarang.
Hari itu menara lumayan padat, banyak para pengunjung datang ingin menikmati Kota Semarang di atas ketinggian dengan teropong. Ada rombongan anak sekolah MTs dari Grobogan, ada pula jamaah pengajian dari Pati dll. Mereka datang ternyata sengaja berwisata religi ke Masjid Agung Semarang. Saya baru sadar ternyata Masjid Agung Semarang ini telah menjelma menjadi salah satu tujuan wisata religi yang lumayan ramai. Jadi selain wisata religi ke berbagai makam Wali Songo, ternyata Masjid Agung Semarang ini adalah salah satu alternatif lain untuk berwisata regili. Silahkan buktikan yang belum pernah berkunjung… (spd)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.