Rabu, 18 Juli 2012

Selamat Tinggal Regina, Sean, Yoda, dan Indonesian Idol


13423965411095902671


Hiruk pikuk Indonesian Idol telah selesai. Rangkaian panjang proses rekruitmen sampai babak spektakuler telah berakhir dan telah berhasil melahirkan Idol baru untuk tahun 2012 yaitu Regina. Selamat buat Regina, selamat juga buat RCTI yang telah sukses mengagendakan acara tersebut dan mem-blow up habis-habis supaya animo masyarakat terhadap acara tersebut  terus menduduki rating yang tinggi, yang demikan akan semakin mempertebal pundi-pundi uang sebagai keuntungan.   Selamat tinggal Indonesian Idol, mungkin tahun depan atau entah kapan akan bertemu lagi.


Sebelumnya ketika  babak spektakuler masih berlangsung, setiap malam Sabtu atau yang kemudian diganti pada malam Minggu saya “terpaksa”  mengikuti kehendak anak-anak yang demen melihat kompetisi hiburan itu. Dan bahkan beberapa kali vote salah satu kontestan Favorit yaitu Yoda karena kasihan posisinya kurang aman dan takut tergusur oleh Febri dan atau Dion…..bahkan Rosa ataupun Non Dera..

“Indonesian Idol tahun ini adalah yang paling spektakuler”  demikain kata Anang Hermansyah salah satu langganan juri yang bahkan sering berdebat dengan juri lain Ahmad Dhani. Anang ingin menggambarkan bahwa kualitas vokal dari 5 besar tahun ini sangat hebat dan masing masing mempunyai karakter kuat, jadi membuat kompetisi ini sangat ketat.

“Regina,…kamu adalah Diva yang sesungguhnya di Indonesia” demikian komentar Ahmad Dhani setelah Regina menyelesaikan salah satu lagunya. Daniel Mananta juga memberikan informasi “Regina, selamat kamu masuk world tranding topic” cetusnya untuk menambah betapa hebat kompetisi ini.

“Sean kamu punya bakat yang luar biasa, dengan umurmu yang masih sangat muda (16 th)  kamu bisa Go Internasional” tambah juri yang lain. Memang harus diakui kemampuan Sean sebagai salah satu ABG di negeri ini mempunyai talenta yang luar biasa, selain mempunyai suara emas dia ternyata mempunyai berbagai macam keahlian lain terutama dalam memainkan alat-alat musik. Heran juga bagaimana anak seumur itu bisa mengapresiasi lagi begitu hebat berikut beberapa alat musiknya.

Semua orang tertegun, semua orang menyakini sebentar lagi Regina, Kamasean, Yoda, Dion dan Febri akan segera hadir di Industri musik  Indonesia dan berubahlah status mereka menjadi artis. Hhmm….jangan tergesa gesa….cobalah tengok dulu ke belakang.

Delapan tahun yang lalu ajang Indonesian Idol sudah dimulai dan  saat itu sedang booming, oleh karenanya  saat itu ada tetevisi lain membuat acara instan serupa yang bernama Akademi Fantasi  Indosiar atau yang lebih dikenal dengan AFI. Seolah sedang bersaing kedua program televisi ini ternyata juga sama-sama sukses, memperoleh rating yang tinggi, animo masyarakat dan tentu saja keuntungan yang sudah pasti mengikutinya.

Juara –juara  kompetisi di ajang ini sebut saja untuk yang pertama Joy Tobing yang kemudian diganti Delon idol, Tia AFI, Mike Mohede Idol, Ikhsan Idol,  dan  Rini Idol ada juga  Aris Idol… hampir semuanya tenggelam dan tidak sukses di blantika musik di Indonesia. Aris bahkan tidak ada kabarnya sama sekali seperti ditelan bumi. Mike yang menurutku mempunyai kualitas paling oke juga kurang sukses di pasar. Apa ya penyebabnya?…apakah ini merupakan akibat ada blow up singkat, langsung terkenal  membumbung tinggi yang kemudian mudah jatuh pula kembali ke posisi semula karena bandul sedang mencari keseimbangan? Ataukan telah berlaku rumus baru dalam kehidupan modern sekarang ini yaitu “semakin mudah terkenal semakin mudah dilupakan”.  Kita tentu masih sangat ingat Norman Kamaru yang tiba-tiba terkenal dan tiba-tiba juga dilupakan, Shinta – Jojo yang tiba-tiba terkenal dan tiba tiba juga dilupakan, sampai dengan Ayu Ting-Ting……hehehe…

Kembali kepada pada para juara Indonesian Idol yang kurang sukses…tidak bermaksud mendoakan Regina dan Sean Tidak sukses di Blantika musik Indonesia, juga tentunya buat Yoda , Dion dan Febri. Masa terkenal saat ini harus dikelola supaya tidak segera berhenti atau malah jatuh ke situasi sepi seperti di tempat semula dan yang kemarin hanyalah mimpi dan tinggal mimpi.

Fenomena lain :

Yang bertahan bukan yang juara, tapi yang unik dan konsisten dan tentu saja faktor lucky.T2 adalah contohnya, di kompetisi AFI dia bukan yang terbaik, tapi Tika dan Tiwi yang dengan kecentilannya justru mendapat tempat di hari para pengemar musik di Indonesia. Winda Idol lain lagi, ia justru eksis di dunia hiburan sebagai komedian di acara office boy (OB) dan bersama Gisel Idol menjadi sinden di acara Opera Van Java (OVJ).  Pun demikian dengan Volakis grup Helo, yang maaf saya lupa namanya juga eksis bukan karena dia juara.

Pengakuan Faang Vokalis beken Group Wali adalah fenomena tersendiri, iya terus terang mengakui bahwa pernah mencoba ikut seleksi di Indonesian Idol tapi gugur oleh dewan juri yang terhormat…(spd)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.